Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Ph

PH

   EMBED

  • Rating

  • Date

    December 1969
  • Size

    197.9KB
  • Views

    612
  • Categories


Share

Transcript

1. Ciri-ciri pelayanan kesehatan masyarakat? Perbedaan dengan pelayanan kesehatan kedokteran. Menurut Leave and Clark (1963), kedua bentuk pelayanan kesehatan ini mempunyai ciri-ciri tersendiri. Jika pelayanan kesehatan tersebut terutama ditujukan untuk menyembuhkan penyakit (curative) dan memulihkan kesehatan (rehabilitative) disebut dengan nama pelayanan kedokteran. Sedangkan jika pelayanan kesehatan tersebut terutama ditujukan untuk meningkatkan kesehatan (promotive) dan mencegah penyakit (preventive) disebut dengan nama pelayanan kesehatan masyarakat. PELAYANAN KEDOKTERAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT · 1. Tenaga pelaksananya terutama adalah dokter · 1. Tenaga tenaga pelaksananya terutama adalah · 2. Perhatian utamnya pada penyembuhan penyakit ahli kesmas · 2. Perhatian utamnya pada pencegahan penyakit · 3. Sasaran utamnya adalah perseorangan atau keluarga · 4. Kurang memperhatikan efisiensi · 5. Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etik dokter · penyakit · 3. Sasaran utamnya adalah masyarakat keseluruhan · 4. Selalu memperhatikan efisiensi · 5. Menarik perhatian masyarakat misalnya 6. Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat dengan undang-undang penyuluhan masyarakat · · 7. Penghasilan diperoleh dari imbal jasa · 8.Bertanggung jawab hanya pada penderita · 9.Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan · bahkan mendapat saingan. · 10. Masalah administrasi sangat sederhana. 6. Menjalankan fungsi mengorganisir masyarakat dan didukung dengan undang-undang · 7. Penghasilan merupakan gaji dari pemerintah 8. Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat · 9. Dapat memonopoli upaya kesehatan · 10. Menghadapi berbagai persoalan kepemimpinan. 2. Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kota/kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakn pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Upaya pelayanan kesehatan: 1. UPAYA KESEHATAN WAJIB: ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan upaya kesehatan wajib yang harus diselenggarakan tiap Puskesmas. A. Upaya promosi kesehatan B. Upaya kesehatan lingkungan C. Upaya kesehatan ibu dan anak, serat keluarga berencana D. Upaya perbaikan gigi masyarakat E. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular F. Upaya pengobatan 2. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN: ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas 1) Upaya kesehatan sekolah 2) Upaya kesehatan olah raga 3) Upaya perawatan kesmasy 4) Upaya kesehatan kerja 5) Upaya kesehatan gigi dan mulut 6) Upaya kesehatan mata 7) Upaya kesehatan jiwa 8) Upaya kesehatan usia lanjut 9) Upaya pembinaan pengobatan tradisional. Asas penyelenggaraan 1. AZAS PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya Pustu, Pusling, Bidan desa serta berbagai upaya kesehatan di luar gedung lainnya  realisasi dari pelaksanaan azas pertanggungjawaban wilayah 2. AZAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Puskesmas memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas Berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui Badan Penyantun Puskesmas (BPP) 3. AZAS KETERPADUAN untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya dan memperoleh hasil optimal, penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu 4. AZAS RUJUKAN untuk mengatasi keterbatasan kemampuan puskesmas Rujukan adalah: pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana yankes ke strata lainnya, secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama 3. Data adalah bahan keterangan tentang kejadian nyata atau fakta menghasilkan lambang tertentu yang tudak acak mengenai jumlah, tindakana, kejadian, ciri tertentu. Jenis data: data primer dan data sekunder 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di lapangan. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti/observer melakukan sendiri penelitian/observasi di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaannya dapat berupa survey atau percobaan ( eksperimen ). 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder adalah sebagai data pendukung data primer dari literatur dan dokumen serta data yang diambil dari suatu organisasi. Data sekunder didapat dari hasil penelitian lembaga/instansi seperti BPS, Mass Media, Lembaga Pemerintahan atau swasta dan sebagainya. 4. Sebutkan dan jelaskan teori blum 1. Derajat kesehatan meliputi angka mortalitas dan morbiditas Mortalitas adalah indikator status kesehatan dan pendudukan Morbiditas adalah angka kesakitan berupa jumlah orang yang terkena penyakit tertentu. Caranya dengan mengukur angka insidensi dan prevalensi. 2. Analisis lingkungan kesehatan Lingkungan kesehatan terdiri dari fisik, biologis, dan sosio kultural. Lingkungan fisik meliputi keadaan geografik, karaktersitik topografi, keadaan cuaca, tempat atau gedung, fasilitas kesehatan, listrik, ruangan, dan sararan prasarana. Sosial budaya meliputi tingkat pendidikan, kepercayaan, adat istiadt, kebiasaan, pola makan dan norma masyarakat. Sosial ekonomi 3. Analisis perilaku kesehatan Analasis perilaku kesehatan adalah analisis konsep sehat-sakit, kepercayaankepercayaan tentang kesehatan yang ada di masyarakat, perilaku hidup bersih dan sehat, kebiasaan-kebiasaan yang berkembang di masyarakat, serta pola perilaku dalam mengkonsumsi makanan. 4. Analisis pelayanan kesehatan, terdiri dari promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif 5. Faktor keturunan Data faktor keturunan yang mempengaruhi status kesehtaan iasanya sulit didapt, oleh karen aitu dilakukan anlisis demografi. Data yang diperlukan untuk analisis kependudukan adalah jumlah komposisi dan struktur penduduk, pertumbuhan penduduk, mobilitas, serta persebaran penduduk. Selain itu juga diperlukan seperti informasi spesifik seperti jumlah bayi dan balita, ibu hamil, tingkat pendidikan, mata pencarian dan sebagainya. Paling besar pengaruhnya adalah analisa perilaku dan lingkungan. Hal ini disebabkan karena faktor perilaku yang lebih dominan dibandingkan dengan faktor lingkungan karena lingkungan hidup manusia juga sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat 5. Sebutkan dan berikan contoh tahapan pencegahan menurut Level and Clark! Level and Clark mengatakan bahwa terdapat 4 tingkat pencegahan penyakit dalam perspektif kesehatan masyarakat, yakni: a. Health promotion (peningkatan atau promosi kesehatan) contoh: penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya, pendidikan kesehatan kepada masyarakat, usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik b. Specific protection (perlindungan khusus melalui imunisasi) contoh: imunisasi, vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu, isolasi penderitaan penyakit menular c. Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera) contoh: pemeriksaan pap smear, mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan: misalnya pemeriksaan darah, roentgen paru-paru, dsb serta segera memberikan pengobatan; pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. d. Disability limitation (membatasi atau mengurangi terjadinya kecacatan) contoh: penanganan secara tuntas pada kasus-kasus infeksi organ reproduksi untuk mencegah terjadinya infertilitas. e. Rehabilitation (pemulihan) contoh: rehabilitasi narkoba 6. Jelaskan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah suatu usaha untuk menyediakan kondisi psikologis dari sasaran agar mereka berperilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan. Pengertian promosi kesehatan yang pertama adalah sebagai bagian dari tingkat pencegahan penyakit. Pengertian kedua, promosi kesehatan diartikan sebagai upaya memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan, atau menjual kesehatan. Maksud kesehatan adalah baik itu berupa pesan-pesan kesehatan maupun upaya-upaya kesehatan, sehingga masyarakat menerima perilaku kesehatan atau mengenal pesanpesankesehatan tersebut, yang akhirnya masyarakat menerapkan hidup sehat. Pengertian promosi kedua ini sama dengan pendidikan kesehatan (health education) karena pendidikan kesehatan pada prinsipnya bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Strategi promosi kesehatan 1. advokasi kesehatan Pendekatan kepada para pemimpin atau pengambil keputusan agar dapat memberikan dukungan, kemudahan dalam upaya pembanguna kesehatan. Fokusnya adalah sasaran tersier dengan luaran adanya kebijakan kesehatan 2. bina suasana ( social support) Upaya untuk membuay suasana atau iklim yang kondusif atau menunjang pembangunan kesehatan, sehingga masyarakat terdorong untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Fokusnya adalah sasaran sekunder dengan luaran adanya kemitraan dan susasana yang mendukung. 3. gerakan masyarakat (empowerment) Upaya untuk memandirikan individu, kelompok dan masyarakat agar berkembang kesadaran, kemauan dan kemampuannya di bidang kesehatan, serta secara proaktif masyarakat mempraktekan hidup bersih dan sehat secara mandiri. 7. Perbedaan insidensi dan prevalensi Insidensi adlaah jumlah kasusu baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Prevalensi adalah jumlah orang yang menderita penyakit tertentu (kasus baru+kasus lama) dalam suatu kelompok masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. 8. Langkah-langkah problem solving cycle 1. Analisis situasi, tujuan mengumpulkan infosmasi sebanyk2nya tentang kondisi kesehatan yang akan berguna dalam menetapkan permasalahan sehingga proses perencanaan pemecahan masalah dapat dilakukan. Untuk hal terebut diperlukan dukungan informasi yang tepat dari proses analisis situasi. (copas blum). Berdasarkan kerangka tsb. Analisis situasi kesehatan meliputi 5 aspek yaitu: Analisis derajat kesehatan: masalah gizi Analisis lingkungan kessehatan: lingkungan fisik, biologi, ekonomi, sosio dan kultural Anlisis perilakuk kesehatan: pengethauan, sikap, tindakan masyaralat ttg kesehatan Analisis faktor kependudukan: faktor keturunan Analisis program dan pelayanan kesehatan. 2. Identifikasi masalah Perumusan yang baik adalah yang menyatakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Penting juga ada kejelasan ttg dimana, kapan, dan siapa yang mnegalami masalah tsb (sesuai prinsip epidemiologi). Copas bagan hal 48 Penentuan identifikasi masalah dapat dilihat dr: 1. Masalah medis: dikaitkan dg individu pasien, memerlukan intervensi medis 2. Masalah kesehatan masyarakat: penyakit yg berkembang pd kelompok masyarakat tertentu di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu, hilangnya waktu produktif karena kelompok penduduk mengalami sakit dan cacat 3. Penetapan prioritas masalah Pembangunan kesehatan tidak terlepas dr maslah keterbatasan sumber daya, seperti sdm, dana, dan sarana. Sehingga perlu dilakukan prioritas untuk menetukan maslaah mana yang perlu diuatamakan. Alasan lain perlu dilakukannya prioritas masalah: - Program kesehatan relevan dg kebutuhan dan kondisi wilayah setempat - Alokasi sumber daya  masalah dg prioritas tinggi akan mendapat alokasi yg tinggi 3. Metode penentuan prioritas masalah: 1. Teknik skoring: memberikan nilai terhadap masalah kesmas dg parameter seperti prevalensi penyakit, kenaikan atau meningkatnya prevalensi, keinginan masyarakat untuk menyelesaikan maslah, keuntungan sosial yg diperoleh bila masalah tersebut diatasi, teknologi yg tersedia dalam mengatasi masalah, sumber daya yg tersedia untuk mengatasi masalah 2. Teknik non skoring: masalah dinilai melalui diskusi kelompok yg biasa disebut nominal group technique , terdiri dr: a. Metode delbeque : metode kualitatif dg panel expert dg menuliskan prioritas utama pd kertas tertutup b. Metode delphi : metode kualitatif dg panel expert dg diskusi terbuka 4. Menentukan tujuan Tujuan adalah suatu keadaan dimasa yg akan datang yg hendak dicapai Tujuan dpt ditentukan berdasarkan: 1. Jangka panjang: status kesehatan, tercipta perilaku sehat 2. Jangka menengah: prilaku sehat, tercipta penegrtian, sikap, norma 3. Jangka pendek : tercipta pengertian, sikap, norma, serta jangkauan kelompok sasaran Syarat menetukan tujuan (smart): 1. Spesifik: jelas sasaran, mudah dipahami 2. Measurable: dapat diukur kemajuannya 3. Appropriate: sesuai strategi nasional 4. Realistic: dapat dilaksanakan sesuai dg fasilitas dan kapasitas organisasi 5. Time bound: sesuai dg target waktu yg telah ditetapkan v. Alternatif pemecahan masalah Setelah tujuan program ditentukan selanjutnya adalah menjabarkan pilihan-pilihan intevensi potensial yg dapat dilakukan. Sbg patokan awal, konsep Blum ttg determinan masalah dapat digunakan sbg pedoman. 6. Memilih prioritas jalan keluar Untuk dpt memilih perioritas jalan keluar maka perlu dipelajari berbagai alternatif yg tersedia. Cara menentukan prioritas jalan keluar yg dianjurkan dg teknik matriks. Kriteria yg dimaksud adalah: 1. Efektifitas jalan keluar Nilai efektifitas untuk setiap alternatif jalan keluar diberikan angka 1 (paling tdk - efektif) sampai dg 5(paling efektif). Kriteria tambahan yg digunakan adalah: Magnitude: besarnya amsalah yg dpt diselesaikan, makin besra maslaah dpr - diatasi, makin tinggi prioritas jalan keluar tsb. Importency: pentingnya jalan keluar, makin lama selesainya masalah, makin - penting jalan keluar tsb Vurnerability: sensitifitas jalan keluar, makin cepat maslah teratasi, makin sensitif jalan keluar tsb 2. Efisiensi jalan keluar Nilai efisiensi untuk setiap alternatif jalan keluar dg diberikan nilai 1 (paling tdk efisien) sampai dg 5(paling efisien). Nilai efisiensi biasanya dikaitkan dg biaya yg diperlukan untuk menentukan jalan keluar. Makin besar biaya, makin tdk efisien jalan keluar tsb. 7. Mengkaji hambatan dan kelemahan program Mengkaji hambatan dan kelemahan program dpt dilakukan pd program yg pernah dilaksanakan atau prediksi kendala atau hambatan yg terjadi pd pelaksanaan program. Tujuan: untuk mencegah timbulnya hambatan. Jenis hambatan dan kelemahan program dikategorikan dlm: 1. Kemampuan organisasi - Kelemahan organisasi: motivasi kerja, pengetahuan dan keterampilan - Peralatan dan dana - Arus informasi lambat - Laporan kegiatan kurang akurat 2. Lingkungan - Geografis iklim / musim - Tingkat pendidikan masyarakat - Sikap dan budaya masyarakat - Perilaku masyarakat yg kurang parsitipatif - Pendapatan masyarakat - Jalan yg rusak 8. Rencana kerja operasional Pada fase ini sudah ditentukan tujuan dan target yg akan dicapai. Format rko sebagai berikut: 1. Alasan utama disusun rko (why): mengapa kegiatan program penting dilaksanakanya?  informasi dari analisis situasi 2. Tujuan (what): apa yang ingin dicapaitujuan harus jelas ada target yang dicapai 3. Kegiatan program (how): bagaimana cara mengerjakannya?  jelaskan langkah2 praktis, cara mengatasi masalah yang mungkin muncul, metode yang akan diguhnakan, pesan yang akan disampaikan. 4. Pelaksana dan sasarannya (who): siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran kegiatan program kegiatan harus ada pjnya dan staf yang akan melaksanakan kegiatan tersebut  jumlah dan jenis kualifikasi staf, sasaran kelompok program dan jumlah kelompok penduduk 5. Sumber daya pendukung ( what kind of support) : a. Buat daftar jenis dan jumlah peralatan  ada/ belum  alat bantu kesehatan, alat dasar kesehatan gigi b. Berapa dana yang diperlukan  alokasi untuk setiap jenis kegiatan, alokasi dana untuk kebutuhan tak terduga 6. Tempat (where): dimana kegiatan akan dilaksanakan  letak kegiatan program  penting untuk menjelaskan kebutuhan transportsi, dana, jenis, dan komunikasi yang dibutuhkan 7. Waktu pelaksanaan (when) : kapan tkegiatan akan dilaksanakan  tahapan kegiuatan yang akan dilaksanakan, kapan dimulai dan kapan berakhir. 9. Pelaksanaan dan penggerakan 10. Monitoring 11. Controlling 12. evaluasi